Pejuang Dulu, Sekarang dan Nanti (Sebuah Refleksi Hari Pahlawan;10 November)

oleh Rini Wulandari

10 November diperingati sebagai hari pahlawan, apa hikmah yang bisa dipetik dari peringatan hari
bersejarah itu, selain kita pahami bahwa para pendahulu kita telah memperjuangkan negeri ini dengan segala cara yang mereka bisa lakukan. Intisari sesungguhnya adalah bahwa perjuangan itu adalah bagian dari sebuah mimpi besar tentang kemerdekaan, harapan warga negara yang ingin negaranya diakui oleh negara lainnya. lebih dari itu, perjuangan dimulai dari harapan dan mimpi, yang kemudian diwujudkan dengan kerja keras perjuangan tanpa henti hingga di akuinya Indonesia secara de facto oleh dunia.

Lalu bagaimana dengan kita hari ini, sesungguhnya tak ada yang berbeda,  terutama dalam konteks nilai perjuangannya. Dalam lingkungan sekolahpun, sesungguhnya kita  juga sedang berjuang. Kita punya mimpi dan harapan. Bagi anak sekolahan--siswa di kelas satu, harapan dan mimpinya adalah bisa terus bersekolah dan naik ke kelas dua, demikian juga dengan kelas dua ingin naik ke kelas tiga, dan siswa kelas tiga bermimpi membangun masa depannya dengan lulus ujian, lulus UN dan melanjutkannya ke jenjang perguruan tinggi. Tingkatan dan jenjang itu adalah bentuk perjuangan, yang dimulai dari mimpi dan harapan lalu "diperjuangkan" dengan belajar sungguh-sungguh agar berhasil meraih cita-cita seperti halnya kemerdekaan yang diperjuangkan para pejuang kita dahulu.

Dengan masa tenggang waktu UN yang hanya tinggal beberapa bulan lagi, bagi siswa kelas tiga harus mampu menggunakan manajemen waktu dengan baik, buatlah rencana untuk setiap bulannya untuk memastikan apa yang akan kita lakukan, materi pelajaran mana saja yang harus kita kuasai. dengan manajemen waktu per bulan, kita dapat mengontrol kemampuan dan mengevaluasi kelemahan kita, supaya kita dapat terbantu dalam memastikan kesiapan kita untuk berhasil nantinya. dan inilah sesungguhnya bentuk dari perjuangan kalian sekarang ini, belajar dengan sungguh-sungguh!.

Berkaca pada perjuangan dulu, rasanya tidak logis, sebuah bambu runcing mampu melawan senapan mesin Belanda, namun realitasnya mereka berhasil, karena kekuatan "keinginan", kerja keras untuk berhasil dan merdeka mengalahkan segala keterbatasan.

Nilai-nilai inilah sesungguhnya yang harus dapat kita wujudkan dalam "perjuangan" kita hari ini, dimanapun; disekolah, di perguruan tinggi, dan di dalam pencarian kerja kelak. Dengan mimpi dan harapan yang "di-perjuang-kan" mustahil tak ada hal yang tak bisa kita lakukan. Dengan satu  syarat lagi, selalulah berdoa, setelah seluruh perjuangan dan kerja keras kita lakukan. 

Semoga sukses dan selalulah berjuang dengan segala kemampuan yang kita punya!!

Posting Komentar

0 Komentar