Ayo Mendiknas bagaimana solusi terbaiknya

oleh rini wulandari

harap-harap cemas juga melihat K13 yang sangat dilematis, seperti ' buah simalakama' dimakan mati ibu tidak dimakan mati bapak. Memang, banyak hal saling berkaitan antara keinginan untuk berkurikulum baik dan benar, membangun karakter anak didik lebih kuat, sementara itu implementasi masih kedodoran.

dalam cara pandang yang berbeda-beda, kebijakan Mendiknas lama dan baru ada benarnya. Benar bahwa kita berkeinginan punya kurikulum bagus seperti versi Pak M Nuh, tapi benar juga apa kata pak Anies Baswedan, tanpa persiapan matang K13 malah jadi blunder.

tapi kebijakan menerapkan secara berkala mungkin bisa menjadi solusi, sekalipun akan memunculkan dua versi kurikulum dalam waktu pelaksanaan bersamaan, K13 dan KTSP.

bagaimana sistem penilaian dan ujiannya?. Apakah akan ada dua versi juga? terus buku-buku K13 sekalipun tidak digunakan, bisa saja dijadikan bahan tambahan referensi perpusatakaan sekolah, tapi muatanya yang kompleks dan soal-soal tehnis lainnya?.

Sampai hari ini kami para guru, masih harap-harap cemas juga melihat bagaimana hasil kinerja tim evaluasi K13-nya nanti. Ayo Mendiknas bagaimana solusi terbaiknya nih.


Posting Komentar

0 Komentar